× -bahasa-
sound.png[klik to on/off Audio] buat portalmu dan expos karya raya mu ke seluruh dunia! #karyaraya [Klik to Login or Register]
×

view_list1.png Portall   view_list1.png Artikel   view_masonry.png Galeri   view_grid.png Cerita   view_list2.png Video  
×
  • url:
×
×
×
2 0 0 0 0 0
2
   ic_mode_light.png

Uniknya �Pasar Bisu di Sumatera Barat

Sumatera Barat menyimpan sejuta keunikan yang tidak akan anda temukan di belahan bumi manapun, keunikan budaya adalah salah satu daya tarik tersendiri dari ranah Minangkabau ini, tradisi unik kali ini berasal dari  Desa Cubadak, Kab.Tanah Datar Sumatera Barat, disini terdapat pasar ternak khusus jual beli ternak sapi dengan cara transaksi yang tak lazim, disini penjual dan pembeli tidak mengucapkan sepatah katapun dan tiba-tiba terjadi kesepakatan transaksi jual beli ternak sapi, keunikan transaksi inilah yang membuat pasar ternak ini diberi julukan Pasar “Bisu”.pasar bisu


Keunikan pasar bisu ini diceritakan dalam salah satu novel Best Seller Negeri 5 Menara dan film Negeri 5 Menara, pada suatu adegan kita melihat ayah dari tokoh utama yang diperankan oleh David Chalik menjual sapi ternaknya untk biaya menyekolahkan anaknya ke sebuah pesantren di Pulau Jawa, dalam adegan jual beli tersebut tampak penjual dan pembeli saling berjabat tangan sambil ditutupi kain sarung untuk melakukan tawar menawar harga, tidak lama kemudian kesepakatan harga terjadi dan si pembeli menyerahkan sejumlah uang sesuai dengan negosiasi tangan dibalik sarung.


Tradisi Marosok Dalam Jual Beli Sapi ala Minangkabau


Tradisi unik dalam jual beli sapi ini sudah berlangsung sejak dahulu kala, masyarakat sekitar menyebut tradisi ini dengan istilah “marosok” atau dalam bahasa Indonesia diartikan dengan meraba.


Proses transaksi Marosok ini berlangsung antara penjual dengan pembeli, keduanya saling menggenggam tangan dan biasanya kedua tangan tersebut ditutupi dengan kain sarung atau topi, dalam genggaman si penjual menyampaikan harga yang dilambangak dengan ruas-ruas jari dan selanjutnya si pembeli menawar dengan memilih jari-jari yang melambangkan jutaan, ratusan ribu dan puluhan ribu, apabila penjual dan pembeli sudah melepaskan genggaman tangan berarti menandakan sudah ditemukan kesepakatan harga dan si pembeli menyerahkan sejumlah uang sesuai dengan kesepakatan tadi.


Tradisi marosok ini sudah berlangsung lama sejak zaman kerajaan minangkabau, adapun tujuannya adalah untuk menjaga kerahasiaan harga agar harga ternak yang dibekli tidak diketahui oleh banyak orang.


Tradisi unik marosok ini bisa anda saksikan setiap hari Selasa yang merupakan hari pasar ternak di Desa Cubadak, Kab.Tanah Datar ini.


Anda penasaran melihat cara transaksi unik ini? jangan lupa untuk menambahkan pada rencanca kegiatan liburan wisata anda di Sumatera Barat.

❮ PREVIOUS
NEXT ❯
Artikelinfodunia
+