× -bahasa-
sound.png[klik to on/off Audio] buat portalmu dan expos karya raya mu ke seluruh dunia! #karyaraya [Klik to Login or Register]
×

view_list1.png Portall   view_list1.png Artikel   view_masonry.png Galeri   view_grid.png Cerita   view_list2.png Video  
×
  • url:
×
×
×
8 0 0 0 0 0
8
   ic_mode_light.png

China Tegaskan Ingin Menjadi Negara Super Power di Luar Angkasa

China pun memiliki proyek baru, bagian dari proposal penelitian Yayasan Ilmu Pengetahuan Nasional (National Natural Science Foundation of China), sebuah lembaga pendanaan yang dikelola oleh Kementerian Sains dan Teknologi.

Saat ini mereka sedang dalam tahap pembangunan Stasiun Luar Angkasa Tiangong (Istana Surgawi) untuk menyaingi Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) di orbit Bumi.

Tiangong adalah penerus laboratorium ruang angkasa Tiangong-1 yang diluncurkan pada 2011 dan Tiangong-2 pada lima tahun kemudian. Tiangong dibangun dengan desain modular, mirip dengan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) yang dioperasikan oleh Amerika Serikat (AS), Rusia, Jepang, Kanada, dan Badan Antariksa Eropa (ESA).

Sebagai gambaran, ISS hanya memiliki lebar 109 meter (0,1 kilometer), namun menelan biaya hingga US$150 miliar (Rp2.140 triliun) serta membutuhkan 30 misi selama satu dekade untuk membangunnya.

Sementara proposal pesawat ruang angkasa China disebut-sebut berjumlah sepuluh kali ukuran ISS. Untuk membangunnya, China harus mengirim komponen ke luar angkasa dengan roket dan merakit pesawat ruang angkasa dalam gravitasi nol.

Bukan itu saja. China juga merakit sendiri Tiangong seperti ISS. Bagian utama dari stasiun luar angkasanya ditempatkan di orbit Bumi pada April lalu, dan sudah dihuni selama 90 hari pada tahun ini. Tiangong kini mengambang 236 mil di atas Bumi.

Apa yang dilakukan China sesuai dengan peta jalan atau Roadmap 2050 tentang bagaimana Sang Naga Merah berambisi menjadi negara penjelajah luar angkasa terkemuka di dunia.

Ketika Beijing dengan yakin menatap Mars pada 2033, Washington DC masih dikelilingi keraguan. China secara tegas mengarahkan pandangannya untuk mengirim manusia ke Planet Merah pada 2033. Adalah Wang Xiaojun, selaku head of The State China Academy of Launch Vehicle Technology, menguraikan rencana ambisius negaranya.

"Tahun 2033 hanya tanda awal bagi kami dalam Program Luar Angkasa Berawak China. Karena, akan ada misi tambahan yang siap dijalankan, yaitu tahun 2035, 2037, 2041, dan 2043. Kami juga saat ini sedang dalam proses penyelesaian pembangunan Stasiun Luar Angkasa Tiangong," ungkap Wang.

Sumber: VIVA
#nasa #cnsa #antariksa

❮ PREVIOUS
NEXT ❯
ArtikelinfoduniaWowPolitikFakta UnikEkonomiInspirasiLife StyleInformasi MenarikWisataViralSeduniaInvestasiBerita
+