× -bahasa-
sound.png[klik to on/off Audio] buat portalmu dan expos karya raya mu ke seluruh dunia! #karyaraya [Klik to Login or Register]
×

view_list1.png Portall   view_list1.png Artikel   view_masonry.png Galeri   view_grid.png Cerita   view_list2.png Video  
×
  • url:
×
×
×
8 0 0 0 0 0
8
   ic_mode_light.png

Kenapa Galaksi Kita disebut Galaksi Bima Sakti?

Galaksi Bimasakti,

Orang Romawi Kuno yang menyebutnya 'via lactea', dan secara harfiah berarti Bima Sakti atau jalan. Selain itu, kata galaxy juga berasal dari bahasa Yunani Kuno untuk susu. Orang Romawi menamakannya via lactea karena galaksi ini tampak seperti sepetak susu di langit malam, yang berada tepat di atas Bumi.

Sementara itu, mitos Yunani Kuno tentang pembentukan Galaksi Bima Sakti atau Milky Way ini diabadikan oleh seniman Renaissance Jacopo Tintoretto dalam lukisan "The Origin of the Milky Way" tahun 1575-an. Dalam cerita mitos itu disebutkan bahwa Dewa Zeus membawa anaknya yang bernama Heracles ke istrinya, Hera, yang sedang tidur.

Hal ini dilakukannya agar bisa menyusui Heracles secara diam-diam, lantaran istrinya tidak menyukai anak tersebut. Ketika Hera terbangun dan menarik diri, air susunya menyembur ke cakrawala lalu menciptakan Milky Way.

Menariknya, setiap kebudayaan di berbagai belahan dunia menyebut Galaksi Bima Sakti dengan nama yang berbeda, mislanya di Jerman, galaksi ini disebut Milchstrasse, sementara orang Norwegia menyebutnya Melkeveien.

Orang Indonesia menyebutnya sebagai Galaksi Bima Sakti, nama ini diambil dari nama tokoh wayang berkulit hitam, yaitu Bima. Dulu, orang-orang Jawa Kuno melihat bentangan galaksi kita ini sebagai bintang-bintang yang tersebar dengan pita kabut putih.

Jika dihubungkan dan ditarik garis, bentangan ini akan terlihat seperti Bima yang dililit ular naga. Maka itu, galaksi kita ini dijuluki sebagai Bima Sakti. Menurut orang-orang Vietnam galaksi ini disebut sebagai "Ngân Hà" dan orang-orang Korea menebutnya sebagai "Eunha".

Lalu, dalam bahasa Arab, Galaksi Bima Sakti disebut sebagai "al-Darb al-Laban?" yang berarti "jalan yang tampak seperti susu".

Sedangkan di China disebut sebagai silver river atau sungai perak, dan bangsa Hindi menyebutnya Aakaash-ganga (Sungai Gangga surga). Jika dilihat dari samping, galaksi kita akan terlihat seperti piringan besar dan tipis dengan sedikit tonjolan di tengahnya.

Sumber: Kompas & Bobo

❮ PREVIOUS
NEXT ❯
ArtikelinfoduniaWowFakta UnikInformasi MenarikDiskusiSeduniaPendidikanForum
+